Blora-Update News.id
Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencetak sejarah baru dalam upaya membela dan memperjuangkan nasib petani tebu di wilayahnya. Belum lama ini, di bawah komando Sunoto, Ketua APTRI Blora, delegasi petani didampingi oleh Bupati Blora, Arief Rohman, serta Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, bertemu langsung dengan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Bayu Krisnamurthi, di Jakarta.
Pertemuan Bersejarah di Jakarta
Didampingi oleh jajaran Bulog, pertemuan ini berlangsung di Kantor Pusat Bulog, Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Hadir pula Sekretaris Bulog Pusat, Arwakhudin Widiarso, dan Plt. Dirut GMM Bulog, Ikhsan. Bupati Blora mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berdialog langsung mengenai berbagai persoalan yang dihadapi petani tebu, khususnya terkait manajemen PT Gendis Multi Manis (GMM) Bulog.
Harapan untuk Masa Depan
Bupati Blora berharap kejayaan PT GMM Bulog, yang dahulu menjadi kiblat industri tebu nasional, dapat kembali dirasakan. Ia ingin petani tebu Blora dapat menikmati manisnya gula serta peningkatan kesejahteraan. Sunoto, Ketua APTRI, menekankan pentingnya manajemen kemitraan yang lebih baik antara petani dan PT GMM Bulog, mengingat kondisi saat ini tidak sesuai harapan.
Masalah dan Solusi yang Dibahas APTRI dengan BULOG
Permasalahan Bibit dan Pupuk
Sunoto menyoroti masalah utama dalam penyediaan bibit unggul untuk tebu yang masak di berbagai tahap, serta kesulitan mendapatkan pupuk yang mencukupi dan tepat waktu. Ia juga menyampaikan perlunya dukungan dana usaha tani dari perbankan dengan PT GMM sebagai penjamin.
Kenangan Manis Masa Lalu
Anton Sudibdyo, Sekretaris APTRI, mengenang pembangunan awal pabrik GMM yang dijanjikan akan meningkatkan kesejahteraan petani. Namun, kenyataannya saat ini banyak petani tebu yang menjual hasil produksi mereka ke luar Blora. Anton berharap PT GMM Bulog dapat dikelola oleh profesional yang memiliki integritas dan kemampuan dalam manajemen tebu.
Permintaan CSR dan Dukungan Sosial
Bambang Sulistya, Penasehat APTRI, menyampaikan tiga permintaan utama, yaitu menghidupkan kembali prosesi budaya sebelum penggilingan tebu, pemberian CSR dalam bentuk alat produktif, dan solusi bijaksana untuk petani yang masih menunggak kredit.
Respon Positif dari Bulog
Dirut Bulog, Bayu Krisnamurthi, merespons positif masukan dari APTRI. Ia berkomitmen untuk membantu
pengadaan pupuk dan bibit unggul serta berkoordinasi dengan perbankan dan Perhutani untuk perluasan lahan tebu. Meskipun bantuan CSR dari PT GMM Bulog belum memungkinkan, Bulog siap memberikan dukungan CSR kepada petani tebu.
Penutup Pertemuan yang Penuh Harapan
Pertemuan diakhiri dengan penyerahan buah tangan dari Bupati Blora kepada Dirut Bulog. Ngaliman, Kepala DP4 Blora, menyatakan bahwa audiensi ini memberikan harapan baru bagi kesejahteraan petani tebu di Blora.
(sudarpo said)